Tuesday, October 30, 2018

#livingwithOzzu: ternyata bayi baru lucu setelah dua bulan


Prologue: ini late post yang ditulis waktu cuti melahirkan habis, entah kenapa malah ngendon di draft ya? 

*
Tiga bulan yang terasa sangat singkat, dan sekarang cuti sudah habis. 

2017 adalah tahun yang sangat memorable buat saya. Tentunya highlight di tahun 2017 kemarin adalah kelahiran anakku, what? aku punya anak??? Kadang masih berasa surreal, kabur, ga percaya, apakah ini benar terjadi? I am a mother? What??? Kadang masih suka bertanya-tanya, ya Allah apa benar kamu percaya aku bisa jadi seorang ibu? Bener, nih? Ga salah? Atau ada malaikat dari departemen distribusi bayi yang salah input nama calon ibu di recipient list mereka? 

Wednesday, October 10, 2018

tentang charlie hebdo dan khabib nurmagomedov: tidak ada seorang pun yang berhak untuk marah


Paris, 7 Januari 2015 gempar. Kantor sebuah majalah satire bernama Charlie Hebdo diserang dua penembak brutal. 12 orang meninggal dalam kejadian itu, apa pasal? Majalah Charlie Hebdo adalah majalah kontroversial yang kerap memuat kartun-kartun satir, laporan, polemik hingga lelucon. Media tersebut dikenal anti-agama dan sayap kiri. Terhitung sejak diterbitkan perdana di tahun 1969, entah sudah berapa kali Charlie Hebdo memasang kartun Nabi Muhammad sebagai covernya. Tak hanya Islam, tim redaksi Charlie Hebdo juga pernah mengejek Paus dan skandal seks di gereja. 

Sesaat setelah berita penembakan ini naik di berbagai media sosial. Aku termasuk yang mengamininya. Meski sebagian besar orang menentang tegas penembakan itu dengan memasang tagar #JeSuisCharlie (yang artinya I am Charlie), aku tidak sedikitpun ingin menyalahkan si penembak. Alasannya? Pertama, well.. sebenarnya aku pun tidak bisa dikategorikan muslimah yang taat, tapi realitanya, Charlie Hebdo sangat keterlaluan dan luar biasa menyebalkan. Kedua, sedari dulu, aku tidak pernah paham (baca: tidak setuju) dengan konsep Kebebasan Berekspresi. Konsep ini cenderung bias dan karena ehm.. aku adalah Sartre groupie (untuk pemahaman mengenai teori kebebasan Sartre, silakan gunakan Google). 

Tuesday, August 7, 2018

bali empat hari: liburan bawa bayi, apakah repot? tentu saja ya!


Setelah sekian gerhana bulan purnama, akhirnya aku liburan! Liburannya kemana? Yang deket aja, ke Bali, tempat wisata paling mainstream se-Indonesia. Hahaha. Terakhir ke Bali itu saya tahun 2015. Setahun sebelum  menikah. Waktu itu saya ke Gunung Agung dan kemping di Gunung Batur. Btw, saya jatuh cinta setengah mati sama Gunung Agung. Masuk dalam list gunung yang harus didaki berkali-kali along with Merapi dan Rinjani. Nah, berhubung liburan kali ini saya bawa Ozzu dan Bapak saya yang sakit jantung, so destinasi naik gunung otomatis dicoret dari itinerary. Lalu kemana dong? Pantai?
Sejujurnya ketika bikin itinerary aku bingung di pantai itu mau ngapain? Hahaha.. terakhir ke Bali itu saya sempet ke Pantai Kuta juga, tapi ya cuma cari mbok pijet buat dipijet di pinggir pantai gitu karena badan saya rasanya mu rontok abis tektok Gunung Agung. Karena udah lama banget ga jadi anak pantai, saya bingung nentuin durasi main di pantai. Lagian mau ngapain dah?

Berenang?

Sunday, August 5, 2018

#livingwithOzzu: punya bayi, apa yang tak perlu dibeli?


Hi guys, ibu hamil, bapak beristri ibu hamil dan bapak ibu teman-teman sekalian semuanya, welcome back to my blog! :)))) Masih lanjutan dari series #livingwithOzzu, kali ini saya mau posting kebalikan dari blog post yang ini. Setelah sembilan bulan jadi ibu, saya mau sharing tentang barang-barang apa aja yang ternyata ga kepake alias ga perlu dibeli. Tapi tentunya ini juga depends on masing-masing bayi, ya! Mungkin ada ibu lain yang ternyata pake, tapi kalo di saya sih engga kepake. 

Thursday, March 29, 2018

#livingwithOzzu: review jette jimmy stroller (dan stroller-stroller lainnya)



Hai! Kembali lagi bersama #LivingWithOzzu the series wkwkwkw... kali ini topiknya adalah STROLLER! Seriously, id never thought there will come a day when id find myself crazy about stroller! Waktu masih hamil, saya selalu beranggapan stroller bukan barang yang penting-penting amat untuk dibeli. Sampai kemudian saya membeli stroller untuk pertama kalinya.

Merknya Baby Elle seri Delray. Bentuknya mirip-mirip seri Citilite. Ga tau deh dimana bedanya. Beratnya ringan, cuma 6 kilo! Dan saya beli hanya via tokopedia. Bahkan ga ada keinginan untuk dateng ke toko bayi untuk liat-liat atau sekadar survey stroller. Alasan saya beli stroller ini simple aja; murah dan motifnya lucu, monochrome, ga yang warna-warni ceriahhh gitu. Ga sampe dua hari, dateng deh stroller pesenan saya. Lalu dua minggu nganggur karena emang ga kemana-mana, sampai kemudian saya pake perdana keluar rumah. 

Ih kok manuevernya ga enak, ya? Kaya ringkih gitu rodanya. Lalu besoknya saya jalan-jalan pake stroller ke mall. Dan terbukalah mata saya, bagaikan seorang remaja yang hidup di korea utara lalu dikasi laptop dengan koneksi internet super cepat, dunia itu ternyata luas pemirsa! Melihat pemandangan ibu-ibu berlalu-lalang dengan aneka macam stroller, saya baru tahu kalau stroller itu banyaaakkk yang keren dengan berbagai macam bentuk model dan warna!  

Ih stroller apa tuh, kok cucok banget?? 
Ih kok stroller itu kayanya kokoh banget? 
Ih kok stroller itu keranjangnya gede banget, enak buat nyimpen belanjaan? 

and bla bla bla.... mulai deh gue BM. Sial.. 

Monday, February 5, 2018

#livingwithOzzu: jadi ibu menyusui tidak boleh congkak

#LivingwithOzzu adalah series yang akan saya tulis berkala based on pengalaman saya menjadi ibu baru. Mau nulis pake label parenting tapi kok malu ya? Karena justru yang akan saya tulis kayaknya kebanyakan contoh yang salah yang tidak perlu ditiru. So anyway, here we go.. first post, its about ON BECOMING A BUSUI! :D 

Dulu sebelum menikah, saya pernah membaca beberapa postingan AIMI dan beberapa organisasi sejenis di media sosial. Isinya mengenai ajakan untuk menyusui bayi. Dan waktu itu yang tercetus di mulut saya adalah: 

Lagian ngapa dehh ada ibu yang ga nyusuin anaknya? Aneh banget, sufor kan mehong!

Later on, saya baru tahu kalau kalimat di atas adalah kalimat laknat yang pabila didengar oleh seorang ibu yang ngasi sufor ke anaknya, niscaya, saya akan disumpahin tujuh turunan. 

Brohhhh... gue pikir nyusuin itu gampang, tinggal templok lalu ngocorrr bak air keran. 

*Ngocor pantat lo item, kata ibu-ibu..